TENTANG DIARE
Biasanya saya menulis cerita fiksi, tapi beberapa terakhir ini otak enggan melakukannya. Mungkinkah lelah? Atau malas? Yang pasti saya sedang tak ingin berpikir terlalu mendalam, apalagi seputar kehidupan.
Sambil menonton (ok, maksud saya, mendengarkan) om Duta Sheila On 7 bernyanyi bersama kawan-kawannya di Trans TV, tiba-tiba saya mendapat ide untuk menulis tentang suatu hal yang berhubungan dengan pendidikan dan profesi saya. Tentang suatu penyakit. Tentang penyakit diare. Tentang jenisnya, gejalanya, penyebabnya, pengobatan sederhananya. Ah, sungguh mereka om-om tampan yang luar biasa, mampu memberi pencerahan bagi otak yang sedang putus asa. Berlebihan deh Yun! Hehehe.
Ya sudah yuk, mari dimulai. Oh ya, fyi, tulisan ini hanya sebatas pengetahuan saya berdasarkan pengalaman selama belajar, bekerja, dan membaca. Jadi, jika ada kurang lebihnya, mohon maaf dan mohon untuk dikoreksi.
~~~~~
Diare.
Suatu penyakit disebut diare jika mengalami buang air besar dalam bentuk cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari. Diare biasanya juga disertai sakit/nyeri perut, demam, mual, muntah, dan dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian, namun dehidrasi hanya terjadi pada diare yang berat.
Diare dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Diare akut. Diare akut disebabkan oleh infeksi bakteri, obat-obat tertentu, atau penyakit lain.
2. Diare kronik. Diare kronik terjadi secara berulang dalam jangka waktu lama (selama dua minggu atau lebih), dan kadang merupakan gejala suatu penyakit berat, seperti kanker usus.
3. Disentri. Disentri adalah diare yang disebabkan oleh infeksi pada usus, yang disertai dengan darah dan lendir.
Berikut ini merupakan penyebab terjadinya diare, antara lain ;
1. Keadaan stress, gugup, atau cemas
2. Keracunan makanan atau minuman
3. Infeksi bakteri
4. Alergi terhadap makanan atau minuman, misal alergi terhadap suatu produk susu
Obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare antara lain :
1. Oralit
Oralit digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang keluar bersamaan dengan feses selama diare, namun tidak dapat menghentikan diare.
Oralit dapat diperoleh di apotek terdekat, atau dapat juga dibuat sendiri dengan cara melarutkan satu sendok makan gula pasir dan satu sendok teh garam ke dalam lima gelas (satu liter) air mineral.
Untuk mencegah dehidrasi dapat diberikan larutan oralit sebanyak 0,5-3 gelas tiap selesai buang air besar.
Untuk mengatasi dehidrasi dapat diberikan larutan oralit sebanyak 0,5-4 gelas tiap selesai buang air besar.
2. Adsorben/carbo adsorben
Carbo adsorben digunakan untuk menyerap racun pada penderita diare. Obat yang termasuk dalam golongan carbo adsorben adalah norit.
Sambil menonton (ok, maksud saya, mendengarkan) om Duta Sheila On 7 bernyanyi bersama kawan-kawannya di Trans TV, tiba-tiba saya mendapat ide untuk menulis tentang suatu hal yang berhubungan dengan pendidikan dan profesi saya. Tentang suatu penyakit. Tentang penyakit diare. Tentang jenisnya, gejalanya, penyebabnya, pengobatan sederhananya. Ah, sungguh mereka om-om tampan yang luar biasa, mampu memberi pencerahan bagi otak yang sedang putus asa. Berlebihan deh Yun! Hehehe.
Ya sudah yuk, mari dimulai. Oh ya, fyi, tulisan ini hanya sebatas pengetahuan saya berdasarkan pengalaman selama belajar, bekerja, dan membaca. Jadi, jika ada kurang lebihnya, mohon maaf dan mohon untuk dikoreksi.
~~~~~
Diare.
Suatu penyakit disebut diare jika mengalami buang air besar dalam bentuk cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari. Diare biasanya juga disertai sakit/nyeri perut, demam, mual, muntah, dan dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian, namun dehidrasi hanya terjadi pada diare yang berat.
Diare dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Diare akut. Diare akut disebabkan oleh infeksi bakteri, obat-obat tertentu, atau penyakit lain.
2. Diare kronik. Diare kronik terjadi secara berulang dalam jangka waktu lama (selama dua minggu atau lebih), dan kadang merupakan gejala suatu penyakit berat, seperti kanker usus.
3. Disentri. Disentri adalah diare yang disebabkan oleh infeksi pada usus, yang disertai dengan darah dan lendir.
Berikut ini merupakan penyebab terjadinya diare, antara lain ;
1. Keadaan stress, gugup, atau cemas
2. Keracunan makanan atau minuman
3. Infeksi bakteri
4. Alergi terhadap makanan atau minuman, misal alergi terhadap suatu produk susu
Obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare antara lain :
1. Oralit
Oralit digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang keluar bersamaan dengan feses selama diare, namun tidak dapat menghentikan diare.
Oralit dapat diperoleh di apotek terdekat, atau dapat juga dibuat sendiri dengan cara melarutkan satu sendok makan gula pasir dan satu sendok teh garam ke dalam lima gelas (satu liter) air mineral.
Untuk mencegah dehidrasi dapat diberikan larutan oralit sebanyak 0,5-3 gelas tiap selesai buang air besar.
Untuk mengatasi dehidrasi dapat diberikan larutan oralit sebanyak 0,5-4 gelas tiap selesai buang air besar.
2. Adsorben/carbo adsorben
Carbo adsorben digunakan untuk menyerap racun pada penderita diare. Obat yang termasuk dalam golongan carbo adsorben adalah norit.
Dosis untuk penggunaan carbo adsorben adalah 6 tablet untuk dewasa, sebanyak tiga kali dalam sehari.
Penggunaan carbo adsorben tidak dianjurkan untuk anak dibawah usia 5 tahun.
3. Pembentuk massa feses
Obat yang termasuk dalam golongan pembentuk massa feses adalah kaolin-pektin (dengan merk dagang seperti neo kaolana, neo kaocitin, new guanistrep,) dan attapulgite (dengan merk dagang seperti new diatabs, new entrostop, biodiar, diagit, arcapec).
Dua jenis obat ini digunakan untuk mengurangi freuensi buang air besar dan membentuk massa feses (memadatkan feses).
Dosis penggunaan kaolin-pektin dan attapulgite untuk dewasa adalah 2 tablet tiap selesai buang air besar, dengan dosis maksimal 12 tabet dalam sehari. Sedangkan penggunaan untuk anak-anak diatas usia 12 tahun adalah 1 tablet tiap selesai buang air besar, dengan dosis maksimal 6 tablet dalam sehari.
Penggunaan untuk anak dibawah usia 12 tahun dapat digunakan obat sediaan sirup dengan dosis 5ml-10ml tiap selesai buang air besar, dengan dosis maksimal 30ml-60ml dalam sehari.
Note :
-jika diare tidak berhenti hingga dua hari, terjadi dehidrasi, feses berdarah, atau terus menerus merasakan nyeri perut, maka segera konsultasi dengan dokter
-diare pada bayi dan anak sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter
-diare pada bayi (yang masih menggunakan ASI) harus tetap dilanjutkan pemberian ASI-nya
-diare pada bayi (yang sudah menggunakan susu pengganti ASI), sebaiknya pemberian susu tetap dilanjutkan, namun perlu diencerkan hingga dua kali
-diare pada anak harus disertai dengan pemberian oralit
-usahakan untuk minum banyak cairan/oralit sesering mungkin
Penggunaan carbo adsorben tidak dianjurkan untuk anak dibawah usia 5 tahun.
3. Pembentuk massa feses
Obat yang termasuk dalam golongan pembentuk massa feses adalah kaolin-pektin (dengan merk dagang seperti neo kaolana, neo kaocitin, new guanistrep,) dan attapulgite (dengan merk dagang seperti new diatabs, new entrostop, biodiar, diagit, arcapec).
Dua jenis obat ini digunakan untuk mengurangi freuensi buang air besar dan membentuk massa feses (memadatkan feses).
Dosis penggunaan kaolin-pektin dan attapulgite untuk dewasa adalah 2 tablet tiap selesai buang air besar, dengan dosis maksimal 12 tabet dalam sehari. Sedangkan penggunaan untuk anak-anak diatas usia 12 tahun adalah 1 tablet tiap selesai buang air besar, dengan dosis maksimal 6 tablet dalam sehari.
Penggunaan untuk anak dibawah usia 12 tahun dapat digunakan obat sediaan sirup dengan dosis 5ml-10ml tiap selesai buang air besar, dengan dosis maksimal 30ml-60ml dalam sehari.
Note :
-jika diare tidak berhenti hingga dua hari, terjadi dehidrasi, feses berdarah, atau terus menerus merasakan nyeri perut, maka segera konsultasi dengan dokter
-diare pada bayi dan anak sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter
-diare pada bayi (yang masih menggunakan ASI) harus tetap dilanjutkan pemberian ASI-nya
-diare pada bayi (yang sudah menggunakan susu pengganti ASI), sebaiknya pemberian susu tetap dilanjutkan, namun perlu diencerkan hingga dua kali
-diare pada anak harus disertai dengan pemberian oralit
-usahakan untuk minum banyak cairan/oralit sesering mungkin
Komentar