MENGOMENTARI KOMENTAR
Lebaran. Hebohnya, bahagianya, euforianya, rukunnya masih terasa hingga sekarang. Tapi sayang, dihari-hari suci seperti ini telinga malah sudah ternodai oleh ucapan dari beberapa orang yang sibuk mengomentari hidup. Begini beberapa komentar yang langsung kudengar dari bibir si komentator : “Lebaran kok malah kerja.” “Lebaran itu kumpul dengan keluarga, bukan malah kerja.” “Ya Allah ngoyo banget sih cari duit.” “Lebih milih cari duit ya daripada bersilaturahmi.” “Nikmati masa muda, jangan cuma kerja, kerja, dan kerja.” “Masa sih perusahaan nggak kasih libur. Menderita ya jadi kamu.” “Beban kerjanya kok berat banget sih.” “Uang lemburnya kan nggak seberapa. Lebih enak kumpul dengan keluarga lah.” Dan ada juga beberapa pertanyaan yang malas untuk kujawab, selain pertanyaan “kapan nikah?” : “Kalau masuk pas lebaran gini, jam kerjanya gimana? Itungannya lembur atau gimana?” “Berapa uang lemburnya?” “Dapat ganti libur dihari lain nggak?” Please lah, pertanyaan seperti itu terl...