Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

TENTANG DIARE

Gambar
Biasanya saya menulis cerita fiksi, tapi beberapa terakhir ini otak enggan melakukannya. Mungkinkah lelah? Atau malas? Yang pasti saya sedang tak ingin berpikir terlalu mendalam, apalagi seputar kehidupan. Sambil menonton (ok, maksud saya, mendengarkan) om Duta Sheila On 7 bernyanyi bersama kawan-kawannya di Trans TV, tiba-tiba saya mendapat ide untuk menulis tentang suatu hal yang berhubungan dengan pendidikan dan profesi saya. Tentang suatu penyakit. Tentang penyakit diare. Tentang jenisnya, gejalanya, penyebabnya, pengobatan sederhananya. Ah, sungguh mereka om-om tampan yang luar biasa, mampu memberi pencerahan bagi otak yang sedang putus asa. Berlebihan deh Yun! Hehehe. Ya sudah yuk, mari dimulai. Oh ya, fyi, tulisan ini hanya sebatas pengetahuan saya berdasarkan pengalaman selama belajar, bekerja, dan membaca. Jadi, jika ada kurang lebihnya, mohon maaf dan mohon untuk dikoreksi. ~~~~~ Diare. Suatu penyakit disebut diare jika mengalami buang air besar dalam bentuk cair dengan frek...

RENO

Gambar
"Eh Shinta, bukan?" Langkahku terhenti, "Ng? Sorry, kenapa?" "Kamu Shinta, bukan?" "Sorry, siapa ya?" tanyaku sesopan mungkin. Sedikit takut disapa oleh seorang lelaki yang tak kukenal. "Ah ternyata benar Shinta ya? Aku Reno. Ingat? Kita sekelas cuma sampai kelas dua SD sih dulu." Aku diam. Bingung dan berusaha mengingat. Dan masih tetap berdiri di teras depan rumahku. "Lupa ya? Kalau sama teman SD yang suka ngikutin kamu pulang, inget nggak?" tanyanya sambil nyengir. Kemudian ingatan membawaku jauh ke suatu masa. Lima belas tahun yang lalu. Pada suatu sore ketika langit berwarna jingga kekuningan. ~~~~~ Ibu sedang merangkai rambut Shinta kecil dengan beberapa jepit rambut, sambil bercanda dan berbincang tentang apa saja. Iya, itu aku dan Ibu di masa lalu. Ibu selalu menyempatkan diri merangkai rambutku dengan berbagai bentuk jepit rambut. Tak pernah rela melihat aku kegerahan karena rambut keritingku, begitu kata Ibu di...

LUPA DAN WAKTU YANG SEMBUHKANKU

Gambar
“Hai Shinta! Apa kabar?” sapa seseorang melalui direct message Instagram. Adi Wicaksana, begitu nama akunnya. Ha? Siapa? “Cuma dilihat doang nih, Shin? Masih dendam ya sama aku?” katanya lagi. Lah? Siapa sih? Penasaran. Kubuka akun instagramnya. Ternyata akunnya dikunci. Malas mem follow . “ Maaf, siapa ya? Ada perlu apa? ” kubalas pesannya. “Ya Tuhan, kamu lupa sama aku? Aku Adi. Atau jangan-jangan kamu pura-pura lupa karena masih dendam dengan perlakuanku dulu? Itu masa lalu, Shin. Aku menyesal. Please, maafkan.” Adi. Ya, aku ingat. 2011. Enam tahun lalu. . . “Maafin aku, Shin. Aku tahu kalau aku salah.” “Kalau tahu salah, kenapa malah dilakukan? Kenapa malah diteruskan? Ha?!” kutahan amarahku ditengah panas matahari siang yang menyengat ubun-ubun. “Jujur, aku memang suka sama dia. Begitu juga dengan dia. Maaf, Shin.” Aku diam. “Aku nggak tahu harus gimana. Kami saling suka, tapi kami juga nggak tega untuk jujur sama kamu. Aku bingung, Shin. Ma...