Postingan

mungkin ingin baca

SURAT RINDU YANG MENDAMBA TEMU

Gambar
Selamat malam, Mas. Bukan karena kutulis surat ini ketika malam. Bukan. Karena ku tahu kau akan baca suratku saat malam menggiring manusia-manusia lain untuk terbaring akibat lelahnya masing-masing. Kau malah terjaga. Entah mengapa dan sedang apa. Tidurlah, Mas. Usai kau baca surat ini. Usai kau pahami apa rasa dalam surat ini. Usai kau tahui ada rindu yang melukai pemilik tulisan ini. Sakit. Adakah juga rindu untuk aku, Mas? Aku tahu, ada. Tapi tak bisa. Apa karena dia? Apa karena dia yang bahkan tak kau cinta? Apa karena dia? Apa karena dia yang bahkan tak pernah bisa mendewasakan keadaan? Apa karena dia? Apa karena dia yang bahkan tak pernah paham pendewasaan cinta? Masih juga kau bersama dia? Tegaslah, Mas. Dunia tak akan rela membiarkan aku, sang pemilik rindu untukmu, hanya terdiam menunggu. Dunia tak akan rela membiarkan kamu tak bahagia dengan dia yang memang tak mampu membahagiakan. Tegaslah, Mas. Tak usah lagi kau rasa malu aka...

MASA LALU SELALU JADI MASALAHKU

“Shinta sayang ndak sama abang?” tanyanya, tepat setelah pembicaraan haha-hihi kami via telepon tengah malam ini. “Ha? Apaan sih bang!” “Iya. Shinta sayang ndak sama abang? Nyaman ndak sama abang?” “Hahaha. Pertanyaannya .....” “Abang serius nanya loh sama Tata.” Begitulah kegigihan seorang pria berdarah Bugis itu, yang belum sampai setahun ini kukenal. Hanya mengenal sebatas nama dan hal-hal umum lainnya. Kami saling tahu satu sama lain sejak bergabung dalam suatu program kesehatan. Selama sepuluh hari pelatihan pra program, kami berada dalam satu lingkup yang sama. Tak banyak yang spesial diantara kami berdua. Hanya saling tahu nama, asal, profesi, dan tempat penugasan. Kami tak pernah berbincang. Jangankan berbincang, bertatap muka dan saling bertegur sapa pun tak pernah kami lakukan. Dia hanya tahu aku sebagai Shinta yang berasal dari Jawa. Dan aku tahu namanya setelah ia terlibat suatu “konflik” sepele saat pelatihan. “Oh ya? Siapa?” tanyaku setelah menden...

TERUSLAH BERJALAN, MAS!

Gambar
“Kurindu” , begitu ucapmu. “Rindu itu tak akan sembuh hanya dengan kata. Temui aku,” begitu balasku. “Tak akan kutemui sampai kuselesaikan apa yang seharusnya kuselesaikan. Begitu kan pintamu?” “Kau masih ingat kataku kala itu?” “Tentu. Tak akan lupa. Taukah kau alasanku tak menghubungimu?” “Entahlah, Mas. Kupikir kau sudah temukan yang layak kau perjuangkan.” “Tidak. Aku sedang berupaya agar kita segera jumpa. Agar rindu ini segera terobati.” “Iya, Mas. Selesaikanlah secepat dan sebaik mungkin. Aku pun rindu.” “Pasti, Dik. Aku sayang kamu.” Kudiam. Biar saja pembicaraan ini menggantung bagai tanda koma. Biar saja pembicaraan kita menggantung tanpa ada jawaban dariku. Biar saja begitu. Bukan tak sayang, Mas. Ada rasa sayang, namun belum bisa kupasrahkan seutuhnya padamu. Sebab abu-abumu buatku ragu. Kutak bisa diperlakukan begitu. Mungkin kau pikir, aku juga abu-abu. Juga sering buatmu ragu. Mungkin kau pikir, aku tak mau berjuang bers...

NOVEL DISTOPIA : RED QUEEN (INDONESIAN)

Gambar
gambar diambil dari website goodreads Judul : Red Queen Penulis : Victoria Aveyard Penerjemah : Shinta Dewi Red Queen adalah novel distopia pertama yang kubaca sampai tuntas. Yeeeey... Genre distopia? Apa itu? Buku/novel genre distopia menceritakan tentang dunia di masa mendatang, tapi dengan keadaan yang minus. Penuh dengan perpecahan, kekacauan, peperangan, dan kondisi berbau negatif dan mengerikan lainnya. . . Red Queen bercerita tentang suatu masa ketika di dunia ini terdapat dua golongan/kaum yang sangat berbeda, yaitu kaum perak dan kaum merah. Kaum perak merupakan golongan berdarah perak yang terdiri dari beberapa klan, dimana masing-masing klan memiliki kekuatan yang berbeda, seperti mengendalikan air, api, pikiran, tumbuhan, atau logam. Sedangkan kaum merah adalah golongan manusia biasa berdarah merah yang tidak memiliki kekuatan apapun (ya, murni manusia biasa). Adanya perbedaan mencolok dari kedua ka...